August 30, 2015

Karya Sastra Inspirasi Kebangsaan

Karya Sastra Inspirasi Kebangsaan

Sastrawan dan karya-karyanya memiliki potensi besar menjadi inspirasi dan menjaga nilai keindonesiaan. Tidak sekadar berorientasi pasar, karya sastra juga memiliki peran mengedepankan beragam sifat positif masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik. "Sastrawan bisa berkontribusi menyelesaikan beragam masalah, seperti merosotnya kewibawaan negara, melemahnya sendi ekonomi, serta merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, dalam penganugerahan penghargaan Rancage 2015 di Bandung, Sabtu (22/8). Yayasan Kebudayaan Rancage memberikan penghargaan bagi sastrawan dan karya sastra Sunda, Jawa, Bali, dan Batak pada penganugerahan ke-26 itu. Penghargaan juga diberikan kepada orang yang berjasa terhadap bahasa-bahasa daerah itu.

Lazada Indonesia

Tahun ini, hadiah sastra Sunda diberikan kepada Dian Hendrayana yang piawai memaknai sastra warisan leluhur agar tetap segar dan orisinal. Penghargaan jasa sastra Sunda diberikan kepada Aam Amalia yang berperan besar menciptakan karya hingga mendidik calon pengarang bahasa Sunda. Penghargaan sastra Jawa diberikan kepada Triman Laksono yang menyuarakan kesenjangan sosial. Jasa sastra Jawa diberikan kepada peneliti sastra Indonesia dan Jawa di Balai Bahasa Jawa Timur, Yulintin Sungkowati.

Penerima penghargaan I Gede Putra Ariawan memperkenalkan kearifan lokal masyarakat Bali. Adapun jasa untuk sastra Bali dianugerahkan bagi I Nyoman Adiputra, pencipta karya sastra Bali tradisional dan modern. Untuk pertama kalinya, Yayasan Kebudayaan Rancage memberikan hadiah untuk sastra Batak. Piagam dan uang Rp 5 juta diberikan kepada Saut Poltak Tambunan. Dia banyak bercerita tentang adat istiadat di Sumatera Utara. Jasa dalam bahasa Batak diberikan untuk Leonardus Egidius Joosten, imam Katolik yang memelihara dan memajukan kebudayaan Batak di Tapanuli Utara dan Karo.


Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Ajip Rosidi berharap hadiah sastra itu mengangkat minat baca masyarakat terhadap sastra daerah. Saat banyak buku bahasa daerah diterbitkan dan dibaca, bahasa ibu di tiap daerah bisa lestari. Saut Poltak Tambunan, peraih Rancage untuk sastra Batak, mengucap syukur untuk hadiah sastra itu. Ia berharap khazanah kearifan lokal kian diperkaya, dijaga, dan diteladani. (CHE) ( Sumber : Kompas, Agustus 24,2015)

No comments:

Post a Comment