November 25, 2020

Tips dan Trik Menulis Dari Harian Kompas

Tips dan Trik Menulis  Dari Harian Kompas

Harian Kompas membagi ilmu menulis kepada 60 mahasiswa terpilih dari 10 perguruan tinggi dalam Kelas Menulis Kompasdi Malang, Sabtu (25/11). Kelas menulis itu diberikan untuk membekali generasi muda agar menjadi produsen konten yang kreatif dan bertanggung jawab.


7 Cara Menulis Artikel Yang Disukai Oleh Koran

Kelas Menulis Kompas di Malang terselenggara atas kerja sama harian Kompas, Pertamina, Telkomsel, Panasonic, dan Universitas Brawijaya Malang. Kelas menulis itu menghadirkan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas sekaligus wartawan senior spesialis Timur Tengah Trias Kuncahyono dan Kepala Desk Muda Harian Kompas Budi Suwarna. Hadir juga dalam acara itu perwakilan dari Telkomsel, Erwien Kusumawan selaku Manajer Corporate Communications Jawa-Bali, Wakil Dekan II Fakultas Teknik Pertanian Imam Santoso, dan Sales Retail VII Pertamina Luthfi Kukuh Pambudi.

Siwi Yunita Cahyaningrum
Harian Kompas membagi ilmu menulis kepada 60 mahasiswa terpilih dari 10 perguruan tinggi dalam Kelas Menulis Kompas di Malang, Sabtu (25/11). Kelas menulis itu diberikan untuk membekali generasi muda agar menjadi produsen konten yang kreatif dan bertanggung jawab.

Dalam acara itu, Trias Kuncahyono mengatakan, kunci menulis adalah menulis itu sendiri. ”Pada mulanya adalah kata. Semua dimulai dengan menulis kata, lalu berkembang jadi kalimat, paragraf, dan menjadi tulisan utuh. Jadi, mulailah menulis. Tidak bisa Anda keluar dari kelas menulis lalu tiba-tiba pandai menulis, kecuali Anda terus menulis setelahnya,” tuturnya.

Menjadi penulis, menurut Trias, tidak bisa seperti Nobita dalam kisah Doraemon, bahwa kita berharap bisa tiba-tiba pandai menulis tanpa berproses. ”Menjadi penulis tidak bisa seperti itu. Kita harus berproses,” lanjutnya.

Menjadi penulis tidak bisa seperti Nobita dalam kisah Doraemon, bahwa kita berharap bisa tiba-tiba pandai menulis tanpa berproses. Menjadi penulis tidak bisa seperti itu. Kita harus berproses.

Trias menyebutkan, ada tiga hal utama yang menjadi tips menulis buku, yaitu memulai, memelihara semangat, dan menyelesaikannya. Berikutnya, menurut dia, ada banyak hal pendukung yang bisa dilakukan, yaitu menulis setiap hari, baik artikel maupun tulisan harian, membaca buku, memperkuat jaringan untuk menimba kreativitas dan menerima umpan balik, serta jika sudah selesai memberanikan diri mengirimnya ke penerbitan.
Budi Suwarna menambahkan, ada tiga kunci yang harus dikuasai penulis, yakni deskripsi, narasi, dan eksposisi. Deskripsi yang dimaksud adalah menggambarkan suatu kondisi, narasi adalah runutan cerita, dan terakhir eksposisi adalah pendefinisian sesuatu. Ketika ketiga kunci itu bisa dikuasai penulis, tulisan pun bisa menarik dan lancar. ”Coba bermain-main dengan tiga kunci ini dalam penulisan agar semakin mahir,” ujar Budi.
Erwien Kusumawan saat membuka acara itu mengatakan, generasi muda perlu memproduksi konten yang berkualitas di zaman internet saat ini. Sementara itu, Imam Santoso berharap pembekalan itu akan memberikan hal yang positif bagi mahasiswa. ( Sumber : Kompas.id, 25 November 2017)




No comments:

Post a Comment